Redakan Ketegangan, Indonesia Kirim 29 Pemuda ke Malaysia
JAKARTA, KOMPAS.com — Demi meredakan ketegangan hubungan kedua negara, Indonesia dan Malaysia, pascakasus Ambalat, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI mengirimkan 29 pemuda terbaik dari 29 provinsi ke Kuala Lumpur, Pahang, dan Negeri Sembilan, Malaysia.
Demikian disampaikan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa
Dault saat melepas secara resmi 29 pemuda dari 29 provinsi tersebut
untuk melakukan misi budaya dan persahabatan selama 10 hari di negara
tetangga, Malaysia.
“Akhis-akhir ini hubungan negara serumpun Indonesia dan Malaysia menegang pascakasus Ambalat. Untuk meredakan ketegangan itu, dalam pertukaran pemuda kedua negara, kini giliran Indonesia ke Malaysia,” kata Adhyaksa, menjawab pers, Senin (3/8) di Jakarta.
Dikatakan, kedua negara sama-sama berharap hubungan tidak semakin menegang. Karena itu, mulai tahun depan akan diupayakan agar masing-masing negara sama-sama mengirimkan pemudanya. Artinya, pada tahun yang sama, terjadi pertukaran pemuda.
Tahun 2008, Malaysia yang mengirimkan puluhan pemudanya ke Indonesia. Dengan demikian, tahun 2009 adalah giliran Indonesia mengirimkan para pemudanya. Pada tahun 2010, kedua negara diharapkan sama-sama mengirim pemuda untuk menjalankan misi kebudayaan dan persahabatan.
Adhyaksa berharap, para pemuda Indonesia bisa melakukan misi untuk meningkatkan saling pengertian antarpemuda kedua negara, membuat jejaring kerja sama dalam banyak hal sehingga hal ini memberikan keuntungan dan peluang bagi pemuda kedua negara. Misi budaya dan persahabatan ke depan diharapkan semakin meningkat dengan pertukaran pemuda ini.
“Karena kasus flu babi semakin merebak, maka pemuda Indonesia tidak tinggal bersama keluarga Malaysia, tetapi tinggal di hotel,” ujar Adhyaksa.
Secara terpisah, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Sakhyan Asmara mengatakan, Indonesia rutin mengirimkan pemuda terbaiknya ke berbagai negara untuk melakukan berbagai misi, tidak hanya ke Malaysia.
Indonesia setiap tahun juga rutin mengirim puluhan pemuda terbaik ke Kanada, Australia, dan Jepang, bahkan juga akan mengirim ke Arab Saudi dan Korea Selatan. Untuk ke Kanada, tahun ini Indonesia akan mengirim 54 pemuda untuk program selama tujuh bulan, masing-masing 3,5 bulan di Indonesia dan 3,5 bulan di Kanada. Adapun yang ke Australia, pertukaran pemuda berlangsung selama lima bulan. Ia mengatakan, Indonesia akan mengirim 18 pemuda terpilih.
Pertukaran pemuda dan pelajar Indonesia-Jepang jumlahnya lebih besar lagi, mencapai 300 orang, tetapi hanya selama 10 hari. Pengirimannya tiga gelombang, masing-masing 100 orang per tiap gelombangnya.
Para pemuda yang dikirim dalam program pertukaran pemuda itu mengaku senang dan bangga bisa menjadi wakil pemuda Indonesia. Dipercaya sebagai wakil provinsi dan negara untuk melakukan dialog dan misi budaya persahabatan dengan pemuda negara tetangga merupakan kebanggaan dan tugas berat yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab. Demikian diungkapkan seorang peserta pertukaran pemuda Indonesia-Malaysia.
sumber :
http://internasional.kompas.com/read/2009/08/03/19431612/Redakan.Ketegangan..Indonesia.Kirim.29.Pemuda.ke.Malaysia..
“Akhis-akhir ini hubungan negara serumpun Indonesia dan Malaysia menegang pascakasus Ambalat. Untuk meredakan ketegangan itu, dalam pertukaran pemuda kedua negara, kini giliran Indonesia ke Malaysia,” kata Adhyaksa, menjawab pers, Senin (3/8) di Jakarta.
Dikatakan, kedua negara sama-sama berharap hubungan tidak semakin menegang. Karena itu, mulai tahun depan akan diupayakan agar masing-masing negara sama-sama mengirimkan pemudanya. Artinya, pada tahun yang sama, terjadi pertukaran pemuda.
Tahun 2008, Malaysia yang mengirimkan puluhan pemudanya ke Indonesia. Dengan demikian, tahun 2009 adalah giliran Indonesia mengirimkan para pemudanya. Pada tahun 2010, kedua negara diharapkan sama-sama mengirim pemuda untuk menjalankan misi kebudayaan dan persahabatan.
Adhyaksa berharap, para pemuda Indonesia bisa melakukan misi untuk meningkatkan saling pengertian antarpemuda kedua negara, membuat jejaring kerja sama dalam banyak hal sehingga hal ini memberikan keuntungan dan peluang bagi pemuda kedua negara. Misi budaya dan persahabatan ke depan diharapkan semakin meningkat dengan pertukaran pemuda ini.
“Karena kasus flu babi semakin merebak, maka pemuda Indonesia tidak tinggal bersama keluarga Malaysia, tetapi tinggal di hotel,” ujar Adhyaksa.
Secara terpisah, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Sakhyan Asmara mengatakan, Indonesia rutin mengirimkan pemuda terbaiknya ke berbagai negara untuk melakukan berbagai misi, tidak hanya ke Malaysia.
Indonesia setiap tahun juga rutin mengirim puluhan pemuda terbaik ke Kanada, Australia, dan Jepang, bahkan juga akan mengirim ke Arab Saudi dan Korea Selatan. Untuk ke Kanada, tahun ini Indonesia akan mengirim 54 pemuda untuk program selama tujuh bulan, masing-masing 3,5 bulan di Indonesia dan 3,5 bulan di Kanada. Adapun yang ke Australia, pertukaran pemuda berlangsung selama lima bulan. Ia mengatakan, Indonesia akan mengirim 18 pemuda terpilih.
Pertukaran pemuda dan pelajar Indonesia-Jepang jumlahnya lebih besar lagi, mencapai 300 orang, tetapi hanya selama 10 hari. Pengirimannya tiga gelombang, masing-masing 100 orang per tiap gelombangnya.
Para pemuda yang dikirim dalam program pertukaran pemuda itu mengaku senang dan bangga bisa menjadi wakil pemuda Indonesia. Dipercaya sebagai wakil provinsi dan negara untuk melakukan dialog dan misi budaya persahabatan dengan pemuda negara tetangga merupakan kebanggaan dan tugas berat yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab. Demikian diungkapkan seorang peserta pertukaran pemuda Indonesia-Malaysia.
sumber :
http://internasional.kompas.com/read/2009/08/03/19431612/Redakan.Ketegangan..Indonesia.Kirim.29.Pemuda.ke.Malaysia..
Opini Saya :
Menurut saya, tindakan pemerintah dengan mengirimkan 29 pemuda Indonesia ke Malaysia sangatlah tepat karena dengan begitu dapat meredam ketegangan yang terjadi di antara Indonesia dan Malaisya. Hal ini dikarenakan pemuda adalah calon penerus bangsa, jadi hanya merekalah yang dapat memperbaiki hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Selain itu Indonesia dan Malaysia seharusnya memang tidak perlu bersitegang. Apabila Indonesia dan Malaysia saling bekerjasama maka Indonesia dan Malaysia akan saling menguntungkan, misalnya dalam bidang pariwisata dan pendidikan. Indonesia memiliki objek wisata yang terkenal akan keindahannya sedangkan pendidikan di Malaysia sendiri sudah maju. Apabila Indonesia dan Malaysia saling bekerja sama, maka Indonesia dan Malaysia dapat saling belajar berdasarkan kelebihan dan kekurangan negara masing-masing. Selain itu juga, Indonesia dan Malaysia mempuyai kesamaan budaya karena nenek moyang bangsa Indonesia dan Malaysia sama-sama berasal dari Melayu. Oleh karena itu dengan mengirimkan pemudah Indonesia ke Malaysia diharapkan dapat saling bertukar pikiran atas kelebihan budaya masing-masing, sehingga tidak akan terjadi perebutan kebudayaan antar negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar